Dalam sebuah proses perubahan sosial, struktur sosial
masyarakat mempengaruhi kadar perubahan sosial secara halus dan tidak dapat
dirasakan secara langsung pengaruhnya. Pengaruh tersebut dapat bersifat
mendukung maupun menghambat terjadinya perubahan. Struktur sosial disini dapat
diartikan sebagai:
1.
Setiap pola yang berulang dalam perilaku sosial, yang
mana mengacu pada hubungan-hubungan yang terus bertahan, teratur dan terpola
diantara unsur-unsur yang ada pada masyarakat[1].
2.
Suatu jalinan antara unsur–unsur sosial yang pokok,
yaitu norma-norma sosial, lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial dan
stratifikasi (lapisan-lapisan) sosial[2].
Sebagai contoh, dalam suatu masyarakat yang kokoh
dalam integrasi dan sistem ketergantungan maupun timbal balik antara unsur
kebudayaan yang satu dengan yang lain, maka suatu perubahan akan sulit terjadi.
Kalaupun terjadi, hal itu mengandung potensi resiko yang besar. Hal ini biasa
dijumpai pada masyarakat yang berstruktur ketat dimana peran, tugas, hak-hak
istimewa dan kewajiban anggotanya ditentukan dan dibatasi secara tegas.
Sehingga, pada masyarakat yang seperti itu, kecil kemungkinan untuk terjadi
perubahan. Dan contohnya adalah masyarakat yang menerapkan sistem kasta.
Baca selengkapnya download disini
0 komentar:
Posting Komentar